Create AI Video
Create AI Video

Kejadian pembunuhan itu berawa

Aditya Noerhadi
2024-03-02 19:54:58
Kejadian pembunuhan itu berawal pada 12 Mei 2016, ketika Rahmat Alim dan Eno yang baru berpacaran selama sebulan bertemu di dalam kamar Eno, dimana Rahmat Alim memaksa Eno untuk melakukan persetubuhan dengan dirinya setelah mengobrol selama 30 menit.[2] Eno kemudian menolak ajakan tersebut karena takut dirinya akan hamil, Rahmat Alim kemudian merasa kesal dan pergi keluar kamar meninggalkan Eno sendirian untuk bertemu dengan Rahmat Arifin.[2] Rahmat Arifin kemudian menginterogasi Rahmat Alim mengenai tujuannya berada di tempat tersebut, ditengah percakapan itu datanglah Imam Hapriadi yang juga menginterogasi Rahmat Alim yang kemudian mengatakan bahwa dia berada di tempat itu dengan tujuan menemui Eno.[2] Mereka bertiga kemudian masuk ke kamar Eno dan mendapati dirinya sedang dalam keadaan tertidur dengan hanya menggunakan pakaian dalam, Imam kemudian membekap wajah Eno menggunakan bantal dan menyuruh Rahmat Alim untuk mencari pisau di dapur.[2] Karena tidak menemukan pisau di dapur, Rahmat Alim pergi keluar kamar untuk mencari benda lain selain pisau.[2] Rahmat Arifin kemudian memperkosa Eno yang dalam kondisi dibekap dan dipegangi oleh Imam, Rahmat Alim kemudian kembali ke kamar Eno dengan membawa cangkul dan memberikannya kepada Rahmat Arifin.[2] Namun Rahmat Alim menyuruh Rahmat Arifin untuk memukuli Eno dengan cangkul tersebut, dimana Imam menyuruh Rahmat Arifin untuk memukulkan cangkul tersebut ke bagian wajah dan leher Eno yang kemudian menyebabkan Eno mengalami luka terbuka.[2] Rahmat Alim kemudian pergi keluar kamar karena merasa geli dengan percikan darah dari Eno, namun kemudian ia kembali masuk untuk memastikan apakah Eno masih hidup atau sudah meninggal.[2] Disaat yang bersamaan, Rahmat Alim melihat bahwa kepala Eno sudah digulung menggunakan kain dengan kondisi masih bernafas.[2] Imam kemudian mengangkat tangan Eno yang dimana Rahmat Alim langsung menggigit payudara Eno, Rahmat Arifin kemudian menyuruh Rahmat Alim untuk memegangi kaki kanan Eno sampai berada dalam posisi mengangkang.[2] Rahmat Arifin kemudian menancapkan gagang cangkul kedalam vagina Eno sehingga menyebabkan Eno tewas, lalu Rahmat Alim mengambil ponsel milik Eno dan menuju ke kamar mandi untuk mencuci tangannya.[2] Setelah melakukan pembunuhan tersebut, mereka bertiga kemudian keluar dan menggembok kamar tersebut lalu pulang ke kediaman masing-masing.

Related Videos