Aisyah adalah gadis kecil berambut panjang yang tinggal di sebuah desa yang asri. Ia sangat menyukai alam, terutama pohon mangga tua di belakang rumahnya. Pohon itu sangat besar dan rindang, buahnya manis dan segar.Suatu hari, Aisyah melihat beberapa teman sebayanya sedang memanjat pohon mangga itu. Mereka berniat mengambil buah mangga yang sudah ranum. Aisyah tahu bahwa pohon mangga itu sudah sangat tua dan akarnya mungkin sudah rapuh. Ia khawatir jika terlalu banyak orang memanjat, pohon itu akan roboh.Dengan berani, Aisyah menghampiri teman-temannya. “Hei, tunggu!” teriaknya. Teman-temannya menghentikan aktivitas mereka dan menatap Aisyah heran. “Pohon mangga ini sudah tua, kita harus berhati-hati. Kalau kita terlalu banyak memanjat, nanti pohonnya roboh,” jelas Aisyah.Teman-temannya saling berpandangan. Ada yang setuju dengan Aisyah, tapi ada juga yang tidak. “Ah, lebay kamu! Pohon sebesar ini kok takut roboh,” kata Beni, salah satu temannya.Aisyah tidak menyerah. Ia menjelaskan dengan sabar betapa pentingnya menjaga pohon mangga itu. “Pohon ini sudah menemani kita sejak kecil. Bayangkan kalau pohon ini tidak ada lagi, kita akan kehilangan tempat bermain yang teduh. Selain itu, pohon juga menghasilkan oksigen yang kita butuhkan untuk bernapas,” kata Aisyah.Akhirnya, teman-teman Aisyah pun luluh. Mereka berjanji tidak akan memanjat pohon mangga itu lagi. Mereka malah berinisiatif untuk merawat pohon mangga itu bersama-sama. Mereka membersihkan daun-daun kering di sekitar pohon dan menyiramnya secara rutin.Aisyah sangat senang melihat teman-temannya berubah pikiran. Ia sadar bahwa dengan bersikap peduli dan bertanggung jawab, kita bisa menjaga lingkungan sekitar dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.